Otosia.com - Belakangan ini nasib ikon SUV mewah Mitsubishi Pajero tengah terombang-ambing di antara kepastian produksinya akan tetap hidup atau malah 'disuntik mati', menyusul nasib serupa Lancer Evolution yang berakhir di penghujung 2015 ini.

Dalam sebuah interview dengan Caradvice beberapa waktu lalu, Presiden sekaligus COO Mitsubishi Motor Corporation (MMC) Tetsuro Aikawa sempat menyebutkan kemungkinan tersebut.

Menurut Aikawa, model Pajero yang beredar sejak 1999 dibilang sudah outdated, meskipun telah diimbuhi beragam upgrade demi menyesuaikannya dengan tren. Namun karena bobotnya berat, boros BBM dan pasar yang makin menyempit akhirnya muncul wacana untuk memangkas model ikonik itu.

Selain itu. regulasi baru serta potensi pasar dewasa ini lebih 'bersahabat' pada mobil yang irit dan rendah emisi. "Melihat ketatnya aturan emisi CO2 dan berbagai regulasi lainnya, saya rasa konsumen lebih tertarik dengan mobil irit dan emisi rendah daripada mobil seperti Pajero," jelas sang eksekutif Mitsubishi. Logis bukan?

Bicara soal pasar, SUV mewah Mitsubishi Pajero dilihat dari segi pemasaran jauh menurun. Berbanding terbalik dengan versi 'murahnya', Pajero Sport, yang saat ini perlahan menjadi ikon baru dengan jumlah peminat yang terus bertambah. Jadi wajar saja jika fokus produksi dialihkan pada model yang lebih disukai pasar.

Lalu apakah Pajero yang beredar sekarang merupakan model terakhir? Kapan ia akan digantikan? Tetsuro Aikawa masih enggan memberi kepastian. "Untuk sementara saya tidak bilang Pajero ini adalah yang terakhir," ujarnya.