Dalam perlombaan reli level dunia, saling memahami antara driver dan navigator adalah sebuah kewajiban. Bukan hanya menyatukan pikiran, tapi juga hati agar bisa menaklukkan lintasan dan menjadi yang tercepat.
Rabu, 25 April 2018 09:58Otosia.com - Dalam perlombaan reli level dunia, saling memahami antara driver dan navigator adalah sebuah kewajiban. Bukan hanya menyatukan pikiran, tapi juga hati agar bisa menaklukkan lintasan dan menjadi yang tercepat.
Begitu pula di dunia startup, masing-masing anggota, mulai dari founder sampai karyawan harus memiliki pemahaman yang sama antara satu dengan lainnya. Namun untuk menyelaraskan pikiran dalam sebuah tim startup adalah hal yang tidak mudah, apalagi kalau perusahaan tersebut diprakarsai oleh dua orang atau lebih. Bisa saja terjadi perselisihan di masa mendatang yang membuat visi dan misi jadi berantakan.
Kejadian seperti ini nggak jarang di dunia teknologi. Karena itulah dibutuhkan pengertian tentang legal, khususnya dalam membuat perjanjian antara para pendiri perusahaan agar ada jalan keluar ketika terjadi perselisihan. Topik founder agreement ini disampaikan oleh Muhamad Philosophi kepada para peserta The NextDev Academy 2018. Lewat materi "Legal: Basic Legal For Startups," ia menjelaskan bahwa founder agreement mencakup banyak hal.
Bagaimana menentukan hubungan pendiri hingga memberikan harapan bahwa semua pekerjaan akan menjadi milik entitas di masa depan.
Dengan adanya perjanjian antar-pendiri, diharapkan masing-masing anggota tim bisa lebih berkomitmen dengan pekerjaan masing-masing, tanpa perlu khawatir dengan kemungkinan adanya perselisihan. Untuk berita selengkapnya bisa kamu baca di sini.
(kpl/aik)Motor 3 Roda Berkabin Anti Kehujanan Ini Cocok Buat Ibu Antar Anak
Akankah All New Suzuki Ertiga Punya Mesin Diesel?
Cabut Subsidi, Harga Xpander Bakal Naik Bulan Mei
Mitsubishi Pajero Akan Disuntik Mati?
Galeri Royal Enfield Himalayan 2020