Ban jadi salah satu benda vital yang mudah dan penting untuk dipantau jelang perjalanan jauh saat mudik.
Selasa, 12 Juni 2018 11:15Otosia.com - Ban jadi salah satu benda vital yang mudah dan penting untuk dipantau jelang perjalanan jauh saat mudik.
Penggunaan ban standar memang disarankan karena tiap buku manual di dalam mobil sudah mempunyai ketentuan tersendiri.
Perhitungan itu sudah sesuai antaran pengaturan pabrikan dan juga keterangan di dinding ban.
Namun jika ban diganti, maka aturan maksimal tekanan angin dan daya topang tiap ban harus disesuaikan dengan melihat keterangan di dinding ban.
Yang juga diperhatikan adalah tekanan udara yang bisa berubah. Menurut situs Popularmechanics, tekanan ban bisa berubah ketika suhu rendah.
"Ban bisa kehilangan 1-2 psi setiap penurunan suhu sampai 10 derajat," ujar mereka.
Di negara tropis seperti di Indonesia, penurunan suhu mungkin terjadi pada saat malam hari, atau bahkan disertai hujan.
Oleh karenanya, waktu yang paling tepat untuk memantau tekanan angin ideal adalah saat berangkat.
Itu adalah waktu terakhir untuk memantau kondisi terkini tekanan ban. Sebab, jika mengandalkan waktu tekanan angin seminggu sebelumnya karena misalnya habis servis, maka sudah sekian malam terlewat dan berefek pada hilangnya tekanan angin dari kondisi ideal.
Di luar itu, ban yang kurang angin sendiri bisa menyebabkan pemborosan bahan bakar. Kementerian Energi Amerika Serikat menyebut bahwa pemborosan bahan bakar 0,2 persen bisa terjadi setiap penurunan 1 psi tekanan angin dari kondisi ideal. Lumayan juga kalau 0,2 persen ini terjadi saat perjalanan jauh.
(kpl/why/crn)Efek Sering Gonta-Ganti Bahan Bakar
Harapan Mitsubishi Mirage Diperbarui Tipis
Honda Forza 250 Mengaspal di Jepang Juli Mendatang, Indonesia Kapan?
Penjualan Honda PCX 150 Tak Terusik Kasus Suspensi Bengkok
Penampakan Mobil Bintang Golf Tiger Woods yang Masuk Jurang, Rusak Parah
Sepeda Motor Mogok Saat Peristiwa Banjir Besar di Ibukota