Otosia.com - Konflik antara pengemudi ojek dan taksi online dengan transportasi konvensional mulai mereda di beberapa tempat, tapi ternyata tak menghindarkan masalah yang potensial muncul antara pengemudi transportasi online dengan para konsumennya.

Seperti yang diunggah pada akun facebook berikut ini, Otolovers. Bagaimana seorang pengemudi ojek online harus bersitegang dengan konsumennya akibat masalah tarif. Menurut penulisan dari sang pengunggah, ojek online tersebut 'meminta' tambahan biaya.

Pada awalnya, konsumen tersebut yang menggunakan jasa Grab pada aplikasinya diharuskan untuk membayar dengan jumlah Rp 14.000 untuk sekali jalan. Dan saat turun, sang penumpang ternyata diminta lagi oleh pengemudinya.

Alasan dari pengemudi meminta tambahan adalah untuk setoran kepada pihak Grab serta tambahan uang bensin. Dan dari perspektif penumpang maupun seorang lainnya lagi, hal tersebut tidak dibenarkan.

Sementara itu, sang pengemudi ojek online masih bersikeras untuk meminta biaya tambahan lebih dari biaya yang sudah ditetapkan oleh aplikasi tersebut. Tak sedikit yang bilang bahwa pengemudi tersebut salah, tapi cukup banyak pula yang mengucapkan bahwa penumpang tersebut terlalu pelit. Nah, menurut Otolovers sekalian bagaimana?